Pilarnu.com - Dalam dunia penerbitan, keabsahan dan legalitas sebuah buku sangat penting, terutama dalam konteks akademik dan distribusi nasional. Di Indonesia, dua sistem identifikasi resmi untuk buku saat ini dikenal luas, yaitu ISBN (International Standard Book Number) dan QRCBN (Quick Response Code Book Number). Keduanya memiliki fungsi sebagai kode identitas buku, tetapi berasal dari sistem yang berbeda dan memiliki karakteristik serta tujuan penggunaan yang tidak sama. Artikel ini akan mengulas secara rinci perbedaan antara ISBN dan QRCBN, serta konteks penggunaannya di Indonesia.
1. ISBN: Standar Internasional untuk Identifikasi Buku
ISBN (International Standard Book Number) adalah sistem penomoran internasional yang sudah lama digunakan secara global. Dikelola oleh badan ISBN internasional yang bermarkas di London, sistem ini juga diadopsi secara resmi oleh Indonesia melalui Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) sebagai satu-satunya lembaga pemberi ISBN di tanah air.
Karakteristik ISBN:
- Berjumlah 13 digit (sejak 2007).
- Digunakan di seluruh dunia.
- Wajib bagi buku yang ingin diedarkan secara komersial atau akademik, baik cetak maupun digital.
- Digunakan untuk kepentingan katalogisasi, pelacakan distribusi, hingga penilaian akademik (misalnya untuk angka kredit dosen).
- Dapat diakses secara publik melalui basis data ISBN nasional dan internasional.
- Contoh ISBN: 978-602-1234-56-7
2. QRCBN: Sistem Identifikasi Buku Berbasis Kode QR di Bawah IKAPI
QRCBN (Quick Response Code Book Number) adalah sistem pengkodean buku yang dikembangkan oleh IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) sebagai solusi alternatif terhadap ISBN. Sistem ini memberikan kode QR unik yang dapat dipindai dan menyimpan informasi buku secara digital.
Karakteristik QRCBN:
- Menggunakan kode QR sebagai identitas.
- Dikelola oleh IKAPI dan hanya diberikan kepada buku yang diterbitkan oleh penerbit anggota IKAPI.
- Tidak diakui secara internasional seperti ISBN, tetapi berguna dalam konteks distribusi buku secara nasional.
- Memberikan kemudahan dalam pelacakan dan promosi digital karena informasi buku dapat langsung diakses melalui pemindaian QR.
- Belum dapat digunakan untuk akreditasi akademik (misalnya untuk kepentingan BKD dosen atau angka kredit).
Perbedaan Utama ISBN dan QRCBN
Aspek | ISBN | QRCBN |
---|---|---|
Singkatan | International Standard Book Number | Quick Response Code Book Number |
Lembaga Penerbit | Perpustakaan Nasional RI | IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) |
Skala Pengakuan | Internasional | Nasional |
Bentuk | Angka 13 digit | Kode QR |
Fungsi Akademik | Diakui untuk penilaian akademik (BKD, angka kredit) | Belum diakui dalam sistem akademik resmi |
Aksesibilitas | Terdaftar di database ISBN internasional | Diakses melalui pemindaian QR |
Sifat Kelembagaan | Resmi dan wajib untuk penerbitan global | Alternatif tambahan, khusus penerbit anggota IKAPI |
Mengapa Perbedaan Ini Penting Diketahui?
Pemahaman atas perbedaan ISBN dan QRCBN penting bagi:
- Dosen dan akademisi, agar tidak keliru memilih sistem pengkodean yang sah untuk keperluan angka kredit dan pengakuan ilmiah.
- Mahasiswa dan penulis, agar karya mereka dapat diterbitkan secara legal dan berdaya jangkau luas.
- Penerbit, agar dapat menentukan jenis identifikasi buku sesuai tujuan distribusi—nasional atau internasional.
ISBN dan QRCBN sama-sama merupakan sistem identifikasi buku, tetapi tidak bisa saling menggantikan. Jika Anda ingin buku Anda diakui secara akademik dan tersedia di katalog perpustakaan nasional dan internasional, maka ISBN adalah keharusan. Namun, jika tujuannya adalah untuk distribusi nasional yang cepat dengan fitur pelacakan digital, QRCBN bisa menjadi pelengkap yang menarik, terutama bagi penerbit anggota IKAPI.
Dengan memahami perbedaan ini, para penulis, akademisi, dan penerbit dapat mengambil keputusan yang tepat dalam merancang strategi penerbitan buku yang efektif, legal, dan berdampak.
0 comments:
Post a Comment