Semarang, Pilarnu.com – Program Studi S3 Manajemen Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar sidang promosi doktor pada Jumat pagi, 26 September 2025. Sidang yang berlangsung di Gedung G Lantai 1 Sekolah Pascasarjana UNNES tersebut menghadirkan promovenda Dian Marta Wijayanti dengan disertasi berjudul “Determinan Kinerja Guru Sekolah Dasar di Kota Semarang dengan Digital School Governance sebagai Variabel Moderasi.”
Sidang dimulai pukul 08.30 WIB dan
berlangsung hingga selesai. Dalam ujian terbuka ini, Dian Marta Wijayanti
menghadapi dewan penguji yang dipimpin Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. (Ketua
Tim Penguji), Prof. Dr. Wasino, M.Hum. (Sekretaris), Prof. Dr. Nurtanio Agus
Purwanto, M.Pd. (Penguji I dari Universitas Negeri Yogyakarta), Prof. Dr.
Widiyanto, M.M., M.B.A. (Penguji II), Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd.
(Penguji III), Dr. Sugi, M.Pd.(Penguji IV/Anggota Promotor), Prof. Dr. Eko
Handoyo, M.Si. (Penguji V/Kopromotor), dan Prof. Dr. Suwito Eko Pramono, M.Pd.
(Penguji VI/Promotor).
Dalam disertasinya, Dian Marta
Wijayanti menyoroti pentingnya kinerja guru sekolah dasar di era digital dengan
menempatkan digital school governance sebagai variabel moderasi. Penelitian ini
dilaksanakan di Kota Semarang dengan pendekatan mixed method dan desain explanatory
sequential untuk memperoleh pemahaman mendalam terkait faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja guru di Kota Semarang.
“Novelty atau kebaruan penelitian
ini terletak pada pengujian simultan pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan
digital, keterampilan digital, serta tata kelola digital sekolah terhadap
kinerja guru, sekaligus mengeksplorasi peran mediasi dan moderasi keterampilan
digital dalam hubungan antarvariabel tersebut yang belum banyak diteliti secara
komprehensif dalam konteks pendidikan dasar dan menengah,” katanya dalam
presentasi.
Dikatakannya, penelitian ini
menggunakan mixed method untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik
terhadap masalah penelitian. “Penelitian ini menggunakan explanatory
sequential design, pengumpulan data yang diawali dengan pengumpulan data
kuantitatif kemudian dilanjutkan pengumpulan data kualitatif. Sampel dari
penelitian ini adalah 400 guru SD di Kota Semarang dan data dianalisis menggunakan
SEM PLS 4.0,” lanjut Dian.
Dijelaskan Dian, bahwa hasil
analisis kuantitatif menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keterampilan digital (t = 4,849; β = 0,395; p = 0,000) dan
terhadap kinerja guru (t = 3,748; β = 0,224; p = 0,000).
“Demikian pula, kepemimpinan digital
berpengaruh signifikan terhadap keterampilan digital (t = 4,908; β = 0,362; p =
0,000), tetapi tidak berpengaruh langsung secara signifikan terhadap kinerja
guru (t = 0,502; p = 0,282). Selanjutnya, keterampilan digital terbukti
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru (t = 2,941; β = 0,164;
p = 0,003)/ Dari hasil uji mediasi, keterampilan digital terbukti memediasi
secara signifikan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru (t = 2,485; β =
0,065; p = 0,013) dan kepemimpinan digital terhadap kinerja guru (t = 2,472; β
= 0,059; p = 0,013). Sementara itu, hasil uji moderasi menunjukkan bahwa
variabel moderasi tidak memiliki pengaruh signifikan (t = 0,028 < t-tabel
1,967), sehingga tidak memperkuat maupun memperlemah hubungan antarvariabel,”
jelasnya.
Dilanjutkan Dian, bahwa hasil
analisis kuantitatif menunjukkan bahwa motivasi kerja dan kepemimpinan digital
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan digital, motivasi
kerja, keterampilan digital, dan tata kelola digital sekolah berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja guru, dengan tata kelola digital menjadi
faktor dominan, kepemimpinan digital tidak berpengaruh langsung signifikan
terhadap kinerja guru, namun berpengaruh secara tidak langsung melalui
keterampilan digital.
“Temuan penting lainnya adalah peran
signifikan keterampilan digital sebagai variabel mediasi antara motivasi kerja
dan kepemimpinan digital terhadap kinerja guru. Sementara itu, variabel moderasi
yang diuji tidak memiliki pengaruh signifikan, menunjukkan bahwa faktor
tersebut tidak memperkuat maupun memperlemah hubungan antarvariabel utama,”
papar istri dari Hamidulloh Ibda tersebut.
Penelitian ini memberikan kontribusi
teoritis dan praktis dalam pengembangan determinan kinerja guru sekolah dasar.
“Rekomendasi utama adalah perlunya kebijakan peningkatan kapasitas digital guru
secara berkelanjutan, penguatan kepemimpinan digital kepala sekolah, dan
optimalisasi sistem tata kelola digital sekolah sebagai strategi untuk
meningkatkan kinerja guru yang relevan dengan tuntutan transformasi pendidikan
di era digital,” tandas dia.
Hasil kajiannya diharapkan memberi
kontribusi bagi penguatan tata kelola sekolah dasar berbasis teknologi, sejalan
dengan tuntutan transformasi digital di dunia pendidikan. Sidang promosi doktor
ini menjadi momentum penting tidak hanya bagi promovendanya, tetapi juga bagi
pengembangan ilmu manajemen pendidikan di Indonesia, khususnya dalam menghadapi
tantangan baru di era digital.
Dalam sesi ujian, Penguji I Prof.
Dr. Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd., mengapresiasi temuan Dian Marta Wijayanti.
"Sangat bagus, penyampaiannya sistematis, runtut, dan temuannya juga
bagus," kata Prof Nurtanio yang juga Dekan FIP UNY tersebut.
Silakan nanti dikembangkan, kata
Prof Nurtanio, nanti ditawarkan sebuah sistem, produk atau pola yang ini akan
sangat bermanfaat.
Pada saat penyampaian berita acara
hasil ujian disertasi, Sekretaris Tim Penguji Prof. Dr. Wasino, M.Hum.,
menyampaikan bahwa Dian Marta Wijayanti lulus dengan IPK 4,00.
"Keputusan Tim Penguji
menyatakan bahwa Dian Marta Wijayanti, M.Pd., dinyatakan lulus sebagai doktor
pendidikan. Doktor Dian Marta Wijayanti adalah doktor ke-427 lulusan Prodi S3
Manajemen Pendidikan, Sekolah Pascasarjana UNNES dengan masa studi dua tahun
satu bulan," kata Prof. Wasino.
Masa studi saudara termasuk cepat,
kata Prof Wasino, karya ilmiah disertasi saudara diberi penghargaan nilai A.
"Sehingga Indeks Prestasi Kumulatif 4,00," lanjut dia.
"Kesan pertama, ya ini Mbak
Dian sudah S3 kok masih ramping. Orangnya pembawaannya kalem, tapi semangatnya
luar biasa. Maka tadi saat menjawab pertanyaan Mbak Dian bilang motivasinya
kuat, itu benar adanya dan pasti menyusun ini dilandasi perencanaan yang matang
dan sistematis," lanjut dia.
Meskipun sudah menyandang gelar
doktor, kata Prof Suwito, saya pesan kepada Doktor Dian Marta Wijayanti untuk
tetap terus belajar. "Saya minta, prinsip long live learning itu
dipertahankan," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota
Semarang Dr. Bambang Pramusinto, S.H., S.I.P., M.Si., yang diwakilkan Kepala
Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kota Semarang Dra. RR. Ratih
Herawati, M.M., mengapresiasi capaian tersebut. “Matur nuwun kepada tim
penguji, dan Bu Dian sudah membuktikan mendapatkan nilai yang sempurna, IPK-nya
4.00. Semoga Bu Dian ini menjadi teladan di lingkup Dinas Pendidikan Kota
Semarang,” harap dia.
Selain perwakilan Dinas Pendidikan
Kota Semarang, dalam kesempatan itu, hadir perwakilan Tanoto Foundation, Wakil
Rektor I INISNU Temanggung Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (K3S) Gajahmungkur Kota Semarang, PGRI Gajahmungkur, para guru SD
Negeri Gajahmungkur 03, rekan-rekan mahasiswa seangkatan, dan keluarga. ()
0 comments:
Post a Comment