SEMARANG, Pilarnu.com – Dalam rangka menyemarakkan Bulan Kemerdekaan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah menggelar serangkaian kegiatan literasi sepanjang 1–14 Agustus 2025. Kegiatan tersebut meliputi pelatihan mendongeng, kampung mendongeng, workshop, serta berbagai perlombaan yang bertujuan meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat.
Kepala Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Rahmah Nur Hayati, S.K.M.,
M.Kes., menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai bagian dari upaya
pemberdayaan masyarakat melalui literasi. “Kami ingin masyarakat Jawa Tengah
semakin berdaya melalui peningkatan literasi yang menyeluruh,” ungkapnya.
Sebagai puncak
rangkaian kegiatan, dilakukan penyerahan hadiah Lomba Pembuatan Resensi Buku
Berbasis, serta pemberian penghargaan kepada sejumlah penerbit yang
berkontribusi aktif dalam dunia literasi. Penerbit yang menerima penghargaan
antara lain Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta, Wawasan Ilmu, PT. Lini
Suara Nusantara, Undip Press, Unsoed Press, dan Balai Bahasa Provinsi Jawa
Tengah
Bunda Literasi
Provinsi Jawa Tengah, Hj. Nawal Nitra Arafah Taj Yasin, menegaskan bahwa
kegiatan literasi ini tidak sekadar bersifat seremonial. "Namun juga
sebagai upaya membangkitkan semangat literasi di Jawa Tengah," ujarnya.
Menurutnya,
karya cetak dan karya rekam yang dikirimkan oleh penerbit bukan sekadar
formalitas, tetapi merupakan kewajiban yang kelak menjadi bukti sejarah dan
akan dikelola oleh Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. "Penerbit adalah
garda terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Mereka menjadi jembatan
antara penulis dan pembaca, sehingga peran mereka patut diapresiasi,"
tambahnya.
Di sela
kegiatan tersebut, Bunda Literasi juga meresmikan Aksara Kafe D’ Rooftop,
sebuah kafe berkonsep warung angkringan yang berada di lantai 3 Gedung Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang. Kafe ini
menjadi tempat yang unik dan Instagramable dengan menu-menu yang dinamai dari
judul buku populer.
Beberapa nama
menu yang mencuri perhatian antara lain Nasi Gurih Laskar Pelangi, Nasi Babat
Gongso Tanah Jawi, Nasi Teri Lombok Ijo Garis Waktu, Nasi Telur Max Havelaar, Nasi
Semur Ayam Ayat-Ayat Cinta, dan lainnya.
“Ide-ide
kreatif tidak melulu lahir dari ruang-ruang formal. Justru bisa tumbuh dari
tempat santai seperti ini. Tempat seperti Aksara Kafe ini bisa menjadi ruang
inspirasi bagi masyarakat,” pungkas Nawal.
Dalam kesempatan itu, editor penerbit CV. Pilar Nusantara Dr. Hamidulloh
Ibda, M.Pd., sebagai salah satu peserta kegiatan, ia mengapresiasi kegiatan itu
karena selama ini banyak problematika penerbitan dan percetakan di Kota
Semarang. “Kegiatan seperti ini perlu dilaksanakan konsisten, setidaknya beberapa
penerbit yang belum pernah mendapatkan penghargaan bisa termotivasi untuk
semakin meningkatkan mutu penerbitan dan percetakan,” kata Ibda. (*)
0 comments:
Post a Comment